Bengkulu, Tintabangsa.com- Dalam upaya merealisasikan visi Bengkulu sebagai daerah yang maju, religius, sejahtera, dan berkelanjutan, dibutuhkan kepemimpinan birokrasi yang memiliki kompetensi manajerial unggul. Hal ini menuntut adanya regenerasi kader dalam dunia birokrasi melalui pembentukan aparatur sipil negara (ASN) yang kompeten, bertanggung jawab, berkualitas, serta aktif dalam berinovasi sembari mengedepankan budaya kerja yang cepat, tepat, efektif, terarah, dan tuntas.
Pentingnya aspek tersebut disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, ketika memberikan arahan sebagai inspektur upacara dalam pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XII Tahun Anggaran 2025 di Aula Merah Putih Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bengkulu pada Jumat, 26 September.
Herwan menekankan pentingnya memilih individu yang tidak hanya memiliki kemampuan manajerial, tetapi juga sikap yang berorientasi pelayanan kepada masyarakat. Ia menggarisbawahi bahwa menjadi pejabat harus berlandaskan semangat pengabdian untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa penguatan budaya kerja ASN merupakan salah satu strategi utama dalam transformasi pengelolaan birokrasi. Untuk itu, diperlukan penyelarasan nilai-nilai dasar ASN dengan prinsip BerAKHLAK yang mencakup orientasi pelayanan, akuntabilitas, kompetensi, harmoni, loyalitas, adaptasi terhadap perubahan, dan kolaborasi.

Tujuan utama pelatihan ini adalah mengembangkan kapasitas manajerial para pemimpin birokrasi, meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintahan, memperkuat kualitas tata kelola administrasi publik, mencetak agen perubahan berbasis inovasi, serta membangun jejaring strategis. Pelatihan juga bertujuan mendukung implementasi sistem birokrasi pemerintahan yang bersih, transparan, efisien, efektif, dan memiliki kinerja tinggi.
Aswandi, Pelaksana Tugas Kepala BPSDM Provinsi Bengkulu, menjelaskan secara rinci bahwa Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XII ini berlangsung dari tanggal 25 Agustus hingga 17 Desember 2025. Dengan durasi total 908 jam pelajaran atau setara 105 hari, pelatihan tersebut dirancang secara intensif untuk memastikan pemenuhan tujuan yang diharapkan.
Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai institusi dan daerah di Provinsi Bengkulu, termasuk delapan orang dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, satu perwakilan dari Universitas Bengkulu, sembilan orang dari Pemerintah Kota Bengkulu, serta delegasi dari berbagai kabupaten seperti Seluma (dua orang), Bengkulu Utara (tiga orang), Kepahiang (empat orang), Kaur (tiga orang), Bengkulu Selatan (tujuh orang), hingga Lebong (tiga orang). Adanya keragaman peserta diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas wilayah dalam meningkatkan efektivitas tata kelola pemerintahan di Provinsi Bengkulu.(ADV)