Bengkulu – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Bengkulu menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar lebih bijak dan berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar, terutama pasca aksi unjuk rasa yang sempat berakhir ricuh. Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap maraknya berita hoaks dan provokasi yang bertebaran di media sosial.
Menurut Ketua PC Pergunu Kota Bengkulu, Hairiyanto, M.Pd, insiden kericuhan yang terjadi harus disikapi dengan kepala dingin. Ia menekankan pentingnya verifikasi fakta sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Kita harus lebih berhati-hati dalam menyikapi berita yang diproduksi oleh medsos. Jangan terlalu cepat percaya, dan jangan terlalu dini mengambil kesimpulan,” ujar Hairiyanto.
Ia menjelaskan bahwa di era digital saat ini, sulit untuk membedakan antara berita yang benar dengan berita hoaks, yang sering kali sengaja dibuat untuk memprovokasi dan memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat hanya mengambil informasi dari sumber-sumber resmi dan terpercaya.
Hairiyanto menambahkan bahwa guru memiliki peran krusial dalam memberikan edukasi kepada siswa dan masyarakat tentang literasi digital dan pentingnya berpikir kritis. “Sebagai pendidik, kita harus menjadi teladan dalam menyaring informasi. Pergunu akan terus mengampanyekan pentingnya edukasi ini agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong,” pungkasnya.
Pernyataan ini diharapkan dapat menenangkan situasi dan mendorong masyarakat untuk kembali fokus pada persatuan, serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.