Meutya Hafid Mengundang Mahasiswa Untuk Berpartisipasi Dalam Program AI Talent Factory

Jakarta, Tintabangsa.com- Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengimbau mahasiswa untuk bergabung dalam program inovatif AI Talent Factory, sebuah inisiatif terbaru dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang bertujuan untuk melahirkan generasi unggul di bidang kecerdasan buatan (AI).(27/8/2025)

Imbauan tersebut disampaikan dalam orasi ilmiah yang berlangsung pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, pada Selasa, 26 Agustus 2025.

Dalam pidatonya, Meutya menegaskan bahwa program AI Talent Factory tidak hanya berfokus pada pembentukan talenta unggulan dalam bidang AI, tetapi juga pada pengembangan tenaga digital yang selaras dengan kebutuhan industri serta program prioritas nasional.

“AI Talent Factory dirancang tidak sekadar melahirkan talenta AI yang berkelas dunia, tetapi juga untuk mengakomodasi kebutuhan tenaga digital yang sesuai dengan arah pembangunan nasional dan perkembangan industri,” jelas Meutya.

Program ini secara khusus ditujukan bagi mahasiswa tingkat akhir pada jenjang sarjana maupun magister yang berkecimpung di bidang kecerdasan buatan, sains, teknologi, rekayasa, matematika (STEM), serta matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA).

“Kami membuka ruang bagi kolaborasi antara pemerintah dengan institusi pendidikan tinggi, termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” tambahnya.

Peserta program akan mendapatkan pembimbingan langsung dari para ahli dan praktisi di bidang AI, dilengkapi dengan fasilitas pendukung serta bantuan biaya untuk penelitian.

Yang menarik, program ini terbuka tidak hanya untuk mahasiswa dengan latar belakang teknis atau pengalaman mendalam di bidang teknologi. “Kami lebih mengutamakan semangat belajar, komitmen yang tinggi, dan keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru,” ujar Meutya.

Diperkirakan bahwa Indonesia membutuhkan sedikitnya sembilan juta talenta digital hingga tahun 2030. Oleh karenanya, AI Talent Factory hadir sebagai langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan tersebut sekaligus mempersiapkan mahasiswa agar lebih kompetitif dalam pasar global.

Implementasi program ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2025 dengan target ribuan peserta yang berpartisipasi setiap tahunnya.

Proses pendaftaran dilakukan melalui laman resmi Kemkomdigi, diikuti dengan seleksi administrasi dan asesmen dasar terkait kecerdasan buatan.

Mahasiswa yang berhasil lolos seleksi akan menikmati pelatihan intensif, akses bimbingan riset mendalam, hingga kemungkinan memperoleh sertifikasi internasional.

Mengakhiri orasinya, Meutya menggarisbawahi pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi percepatan perkembangan teknologi global. “Masa depan adalah milik mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan, menciptakan inovasi, serta menjalin kolaborasi.

Ketiga faktor ini seharusnya sudah menjadi fondasi sejak hari pertama mahasiswa memasuki dunia pendidikan tinggi,” tutupnya.

Untuk informasi lebih lanjut terkait program ini, dapat menghubungi: Direktur Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan Kemkomdigi, Marroli J. Indarto (+6281310711160).(TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *