Imigrasi Lhokseumawe Dukung Transformasi Pelabuhan Krueng Geukueh

Lhokseumawe, Tintabangsa.com — Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe berpartisipasi aktif dalam Rapat Penyusunan Lay Out Lalu Lintas Keluar Masuk Penumpang, Barang, dan Kendaraan di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kamis (21/08).

Kehadiran Imigrasi Lhokseumawe dalam forum ini menegaskan komitmen institusi untuk mendukung kelancaran dan keamanan arus lalu lintas internasional, khususnya menjelang rencana pengoperasian jalur laut Krueng Geukueh – Penang (Malaysia).

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Teknis Operasional Angkutan Laut lintasan Krueng Geukueh – Penang yang sebelumnya telah dilaksanakan pada 6 Agustus 2025 di Aula Dinas Perhubungan Aceh.

Dalam pertemuan kali ini, pembahasan difokuskan pada pematangan rencana penyusunan jalur keluar masuk penumpang, barang, dan kendaraan di area pelabuhan.

Langkah tersebut menjadi bagian dari percepatan usulan penetapan kawasan pabean serta pemenuhan persyaratan CIQS (Customs, Immigration, Quarantine, and Security) yang wajib dipenuhi dalam pengoperasian pelabuhan internasional.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan sejumlah instansi strategis, antara lain Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Lhokseumawe, PT Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Lhokseumawe, serta Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Aceh.

Kehadiran multi-instansi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun koordinasi terpadu guna mewujudkan Pelabuhan Krueng Geukueh sebagai gerbang internasional yang andal.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe, Azhan Miraza, menyampaikan kesiapan penuh pihaknya dalam memberikan pelayanan terbaik.

“Kami berkomitmen untuk mempersiapkan pelayanan keimigrasian yang optimal, khususnya dalam hal pemeriksaan dokumen perjalanan dan pengawasan lalu lintas orang. Rencana pembukaan rute internasional Krueng Geukueh – Penang tidak hanya menjadi peluang besar bagi peningkatan mobilitas, tetapi juga mampu memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan konektivitas antarnegara,” ujar Azhan.

Menurutnya, aspek keimigrasian merupakan salah satu pilar utama yang harus dipastikan berjalan dengan baik. Hal ini meliputi prosedur pemeriksaan penumpang, pengawasan terhadap lalu lintas orang, hingga pengendalian terhadap potensi kerawanan yang dapat muncul di pintu masuk internasional.

Rencana pembukaan jalur laut internasional ini diharapkan mampu memperkuat hubungan ekonomi, sosial, dan budaya antara Aceh dan Malaysia.

Selain itu, keberadaan fasilitas CIQS yang memadai akan memberikan jaminan keamanan, kenyamanan, serta pelayanan prima bagi penumpang maupun pelaku usaha yang memanfaatkan jalur laut tersebut.

Dengan adanya koordinasi lintas instansi yang intensif, diharapkan penyusunan lay out lalu lintas dan penataan fasilitas pendukung dapat segera terealisasi. Jika seluruh tahapan dapat berjalan sesuai rencana, Pelabuhan Krueng Geukueh akan segera siap beroperasi sebagai pintu gerbang internasional baru di Aceh, yang tidak hanya memenuhi standar pelayanan, tetapi juga standar keamanan internasional.

Keterlibatan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe dalam rapat ini menjadi bukti nyata komitmen institusi dalam mendukung program strategis nasional, sekaligus menunjukkan kesiapan menghadapi dinamika global di bidang keimigrasian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *