Lhokseumawe,Tintabangsa.com – Untuk meriahkan 20 tahun perdamaian Aceh pasca penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki antara Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), serta menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Gampong Blang Poroh, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, mengelar panggung perayaan budaya bertajuk “Rapai Damai Aceh” Selasa (19/8/2025). sekira pukul 21.00 Malam ini.
Agenda budaya ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Gampong Blang Poroh dan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Aceh (DPP-PWA).
Acara ini akan menghadirkan pertunjukan Rapai Uroeh, mempertemukan dua grup seni rapai terkemuka, Rapai Raja Itam dari Blang Poroh dan grup rapai dari Gampong Blang Wue Baroh, Kecamatan Blang Mangat.
Ketua Panitia Pelaksana, Tgk. Bustami, menyampaikan bahwa pertunjukan ini bukan sekadar hiburan masyarakat, tetapi merupakan simbol kuat dari transformasi sejarah, dari perlawanan bersenjata menuju kedamaian yang bermartabat, dan dari konflik menuju Aceh damai dalam bingkai kebangsaan.
“Lewat irama alat tradisional Aceh rapai kami ingin menyuarakan pesan damai, memperkuat identitas budaya Aceh, serta mengenang kemerdekaan yang ditebus dengan darah dan pengorbanan,” ujar Tgk. Bustami.
Ia menambahkan, lebih dari sebuah pertunjukan seni, acara ini menjadi ruang refleksi bersama untuk memperkuat solidaritas sosial, mempererat silaturahmi antarkomunitas, serta merawat semangat kolektif dalam membangun Aceh pasca konflik.
Rapai Uroeh kali ini juga menjadi momen istimewa yang menyatukan warga, seniman, dan insan pers, tiga elemen yang selama ini berperan penting dalam menjaga narasi damai dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Aceh.
“Rapai Uroeh adalah bukti bahwa seni dapat menjadi jembatan kesadaran; membangkitkan rasa, menggugah makna, dan menyatukan kita sebagai bangsa,” tegas Tgk. Bustami.(**)