Kaur, TintaBangsa.com – Gusril Pausi, Bupati Kabupaten Kaur, tengah berdiskusi dengan perwakilan masyarakat Kedurang dan pihak berwenang dalam agenda perdamaian konflik perkebunan.
Bupati Kabupaten Kaur, Gusril Pausi, melakukan langkah unik dalam mengatasi konflik berkepanjangan antara masyarakat asal Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan perusahaan perkebunan sawit PT. Dinamika Selaras Jaya (DSJ). Langkah ini menjadi sorotan publik karena berbeda dari pendekatan biasa yang lebih formal dan sering memicu polemik panjang.
Dalam tiga bulan terakhir, ketegangan antara masyarakat Kedurang dan PT. DSJ kian memuncak. Konflik tersebut mencapai puncaknya dengan penahanan sepuluh warga Kedurang atas dugaan perusakan fasilitas perusahaan. Melihat situasi yang semakin meruncing, Bupati Gusril memilih jalur persuasif sebagai solusi.
Pendekatan persuasif melibatkan berbagai pihak, termasuk Polres Kaur, tokoh pemuda, tokoh masyarakat Kedurang, dan keluarga para tahanan. Diskusi terus digencarkan hingga tercipta jalan damai yang disetujui semua pihak. Dalam kesepakatan ini, Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda mendukung penuh upaya Bupati Gusril, dengan syarat para tahanan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum serta menjaga kestabilan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kabupaten Kaur maupun Bengkulu Selatan.
Bupati Gusril mengambil langkah berani dengan menjadi penjamin bagi warga Kedurang yang sempat ditahan. Menurutnya, upaya ini sekaligus menjadi titik awal untuk merestorasi hubungan antara masyarakat dan perusahaan perkebunan sawit demi kebaikan jangka panjang. Ia juga menekankan bahwa situasi kondusif dapat mendorong masuknya investasi ke Kaur, yang berpengaruh besar terhadap peningkatan perekonomian masyarakat dan penurunan angka pengangguran.
Kesuksesan pendekatan ini mengingatkan akan langkah serupa yang pernah diambil oleh Mantan Presiden RI Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Jokowi kala itu berhasil menyelesaikan konflik antara pedagang Pasar Klewer dengan pemerintah kota melalui dialog yang intensif.
Sementara itu, Herman Lufti, tokoh pemuda Kedurang, turut memberikan apresiasi kepada Bupati Gusril atas upaya yang dilakukan. Menurut Herman, keputusan Bupati untuk membantu warga yang sempat ditahan membuka peluang masyarakat untuk belajar dari kesalahan dan berkontribusi menjaga keamanan daerah.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Kaur, Pak Gusril Pausi, atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk memperbaiki diri. Kami berjanji akan bekerja sama dengan pemerintah dan kepolisian untuk menjaga kondusifitas dan Kamtibmas di Kabupaten Kaur,” ujar Herman saat diwawancarai media.
Langkah strategis Bupati Gusril Pausi ini tidak hanya mencairkan ketegangan yang mengakar lama, tetapi juga menjadi inspirasi tentang pentingnya pendekatan manusiawi dalam menyelesaikan konflik sosial. Keberhasilannya dalam menjadi mediator perdamaian layak menjadi catatan penting dalam kepemimpinan daerah di masa depan. (ADV)