Bengkulu.tintabangsa.com— Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kota Bengkulu kembali menghangat tahun ini, JIMM desak aparat periksa database SMA favorit dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Untuk buka data dan seleksi ulang.
Kritik keras ini dilontarkan langsung oleh Direktur Jaringan Intelektual Manifesto Muda (JIMM), Heru Saputra, yang menilai proses seleksi jalur prestasi sarat ketidakadilan dan menyimpan kejanggalan yang patut diselidiki.
“Sering kali anak-anak yang benar-benar berprestasi justru tidak lolos, dengan alasan tidak terkonfigurasi atau alasan teknis lainnya. Padahal, mereka punya bukti prestasi lengkap,” tegas Heru, Jumat (11/7/25).
Contohnya, ada siswa yang memiliki lima sertifikat yakni OSIS, renang, paskibraka, taekwondo, dan tahfiz Alqur’an, tapi tidak diterima.
“Sementara siswa lain hanya bermodal satu sertifikat renang, bisa lolos,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Heru juga menyoroti kasus di SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 2. Menurutnya, banyak siswa dari sekitar sekolah justru tersingkir, sedangkan siswa dari luar zonasi bisa masuk dengan mudah.
“Kami menduga ada permainan IT antara pihak sekolah dan dinas. Ini bukan sekadar persoalan teknis, ini soal keadilan. Maka kami minta Aparat Penegak Hukum (APH) segera ambil alih. Bongkar database dan Seleksi Ulang, telusuri jejak digitalnya, dan pastikan tidak ada yang ditutup-tutupi!,” tandasnya.
JIMM menegaskan, pendidikan adalah hak semua anak bangsa. Ketika sistem mulai dicemari oleh permainan, maka masa depan generasi muda sudah dirusak. (Red)