BENGKULU — Sebagai bagian dari penanganan pascabencana, Polda Bengkulu melalui Bagian Psikologi Biro SDM memberikan layanan trauma healing dan pendampingan psikologis kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi berkekuatan 6,3 Skala Richter.

Kegiatan ini difokuskan terutama kepada anak-anak dan kelompok rentan yang mengalami tekanan psikologis akibat peristiwa gempa yang mengguncang wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah pada Jumat dini hari.
Pelayanan trauma healing dilakukan di beberapa titik pengungsian dan lokasi terdampak, dengan pendekatan yang menyenangkan dan edukatif, seperti melalui permainan, cerita bergambar, serta konseling ringan. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan semangat, rasa aman, dan stabilitas emosional warga, terutama anak-anak yang menunjukkan gejala trauma seperti ketakutan, diam berlebihan, atau menangis tanpa sebab.
Selain untuk anak-anak, tim psikolog Polda Bengkulu juga memberikan pendampingan psikologis bagi orang dewasa dan lansia, dengan metode konseling dan diskusi kelompok untuk membantu mereka mengelola stres, kecemasan, dan beban mental lainnya.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran Polri tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam memberikan pelayanan kemanusiaan secara menyeluruh kepada masyarakat.
Polda Bengkulu memastikan bahwa program trauma healing ini akan terus berlanjut selama masa pemulihan, dengan melibatkan berbagai unsur dan relawan untuk memperluas jangkauan layanan ke seluruh wilayah terdampak.