Kepahiang, Tintabangsa.com – Sejak dilakukan penertiban pada, Selasa (8/4) kemarin, tempat pedagang kaki lima berjualan yang berdiri diatas trotoar jalan kini sudah tidak terlihat. Bupati Kabupaten Kepahiang, Zurdi Nata meminta empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yaitu Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas PUPR, Dinas Perdagangan dan UMK serta Dinas Pariwisata berperan menata pasar yang berada di pusat kota kepahiang ini agar terlihat rapi.
Target menata pasar dan wajah kota kepahiang ini merupakan program 100 hari kerja Zurdi Nata bersama wakilnya, Abdul Hafizh juga dihadapkan dengan drainase yang sudah tidak berfungsi lagi karena tersumbat oleh tumpukan sampah. Dampaknya, jika hujan lebat, air tidak bisa mengalir dengan lancar dan mengakibatkan banjir.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dikerahkan untuk mengatasi tumpukan sampah di sekitar pasar dan mengedukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan lagi.

“Saya minta Kepala DLH untuk segera menindaklanjuti pembersihan drainase dengan membersihkan seluruh sampah yang telah diangkat agar tidak mengganggu aliran air,” pinta Zurdi Nata kepada DLH saat melakukan peninjauan hasil penertiban dan membersihkan drainase, Jumat 11 April 2025.
Selain banyaknya pedagang yang berjualan diatas trotoar dan drainase penuh dengan tumpukan sampah, Dinas PUPR juga diminta untuk memperbaiki trotoar yang sudah rusak agar tidak membahayakan masyarakat saat berjalan kaki.
“Trotoar yang tidak layak harus segera diperbaiki demi keselamatan masyarakat yang beraktivitas di pasar ini,” ujarnya.
Sedangkan, penertiban pedagang agar berjualan di lokasi yang telah ditentukan, Dinas Dinas Perdagangan dan UKM juga diminta untuk mendata seluruh pedagang seperti pedagang makanan direlokasi ke tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah.
“Kita ingin pasar ini tertata dengan baik. Saya minta Kepala Dinas Perdagangan segera data dan relokasi pedagang agar mereka tetap bisa berjualan dengan nyaman dan teratur,” tambahnya.
Tak hanya infrastruktur dan pedagang kaki lima, penataan ikon kota juga menjadi perhatian, seperti tugu kopi. Zurdi Nata memberikan arahan kepada Dinas Pariwisata untuk menata kembali sekitar kawasan tugu kopi tersebut mulai dari membuat taman sekitar, lampu dan mengaktifkan lagi air mancur.
“Saya minta Tugu Kopi ditata kembali, mulai dari taman, pencahayaan hingga air mancur agar menjadi daya tarik dan kebanggaan masyarakat,” tegasnya.
Agar kebersihan pasar yang telah berhasil dicapai dapat dipertahankan, Zurdi Nata juga meminta kepada seluruh pedagang dan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan.
“Mari kita jaga bersama lingkungan pasar ini. Kebersihan harus menjadi tanggung jawab bersama demi kenyamanan dalam aktivitas jual beli,” pungkasnya. (Adv)