Bengkulu, TintaBangsa.com – Ikatan Mahasiswa KIP-Kuliah (IMAKIP) UINFAS Bengkulu kembali menunjukkan kiprah positifnya dengan sukses menggelar acara PESHONA Ramadhan, sebuah kegiatan yang menyatukan serangkaian aktivitas penuh makna: buka puasa bersama, sholawatan, hingga santunan untuk panti asuhan. Berlokasi di Berendo Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu, acara ini dihadiri oleh lebih dari 1000 mahasiswa penerima KIP-Kuliah serta sejumlah tokoh penting, termasuk Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, Wakil Wali Kota Ronny PL Tobing, Sekda Arif Gunadi dan jajaran pemerintah daerah.

Keberadaan para pemimpin kota dalam acara ini menambah kesan mendalam, memperkuat nuansa kebersamaan dan nilai keagamaan yang diusung. PESHONA Ramadhan bertujuan menjadi wadah sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan pimpinan kampus sekaligus menyemarakkan syiar Islam melalui bulan yang suci.
Rangkaian acara dimulai dengan ceramah inspiratif dari Ustadz Khosi’in yang memberikan motivasi tentang makna kehidupan dalam Islam. Dilanjutkan dengan penampilan grup hadroh IMAKIP yang menambah suasana religius. Puncaknya, kegiatan ditutup dengan pembagian santunan kepada anak-anak panti asuhan sebagai wujud kepedulian sosial, sebelum seluruh peserta berbuka puasa bersama.

Dalam pidatonya, Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi memberikan nasihat berharga kepada para mahasiswa untuk terus meraih cita-cita tinggi. Ia menekankan bahwa beasiswa KIP-Kuliah adalah kesempatan emas yang perlu dimanfaatkan maksimal, baik untuk akademik maupun pengembangan diri.
Mahasiswa harus memiliki semangat menjadi pribadi yang sukses di masa depan. Manfaatkan beasiswa ini untuk berkembang dalam segala hal demi masa depan kalian, pesan Wali Kota Dedy Wahyudi di hadapan peserta.
Sementara itu, Pembina IMAKIP UINFAS Dr. Sri Ihsan, M.Pd., mendorong mahasiswa untuk terus aktif berkontribusi melalui program-program bermakna yang memberikan dampak positif bagi lingkungan akademik maupun sosial.
Ketua Umum IMAKIP UINFAS Bengkulu, Moch Chusnul Khafiz menegaskan pentingnya solidaritas melalui kegiatan seperti PESHONA Ramadhan. Menurutnya, acara ini tidak hanya bersifat seremonial tetapi memiliki makna mendalam dalam mempererat hubungan antar mahasiswa, sekaligus membangun komitmen untuk menyiarkan nilai-nilai Islam di bulan ramadhan.
Ketua panitia Amanda Agustina juga turut mengapresiasi berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini. Dukungan tersebut menjadi energi positif bagi para panitia dan peserta.
Kami bersyukur atas bantuan dari berbagai elemen—pemerintah kota, pimpinan kampus, hingga partisipasi mahasiswa. Semoga kegiatan ini terus menginspirasi kita untuk terus menyebar kebaikan di masyarakat, ungkap Amanda penuh harapan.
Dengan segala kemeriahan dan pesan mendalam yang terkandung, PESHONA Ramadhan menjadi salah satu bukti nyata kepedulian mahasiswa terhadap sesama serta perannya dalam menjaga semangat keagamaan dan kebersamaan. Harapan besar ada pada generasi muda untuk terus melanjutkan jejak kebaikan dan solidaritas ini di masa mendatang.(ADV)