Disdikbud Beri Tanggapan Terkait Kondisi Gedung Sekolah Rusak di Mukomuko

Mukomuko, tintabangsa.com
Pemenuhan sarana dan prasarana sekolah tentu saja telah menjadi salah satu titik perhatian pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten mukomuko.

Dalam hal sarana dan prasarana SMP yang ada di Kabupaten Mukomuko, tentu saja masih banyak yang harus dikerjakan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, melalui Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Kabupaten Mukomuko, Ramon Hoski, saat dikonfirmasi tintabangsa.com, Jum’at (14/2/2025).

“Kita sudah mendata sekolah sekolah dalam hal upaya merevitalisasi kembali sekolah-sekolah khususnya SMP, ada 2 hal yang harus dikerjakan yaitu merehabilitasi bangunan- bangunan SMP khususnya yang rusak berat dan membangun gedung-gedung baru dalam hal upaya memenuhi standar pendidikan,” kata Ramon Hosky

Ramon Hosky melanjutkan, bahwa dinas juga sudah memetakan kondisi gedung -gedung sekolah dan kekurangan bangunan yang akan menghambat kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Untuk SMP sendiri di Kabupaten Mukomuko kata Ramon, masih banyak sekolah yang masih dibawah standar gedung pendidikan bahkan bisa dikatakan butuh penanganan secepatnya, misalnya SMPN 47, SMPN 38, SMPN 37, SMPN 29, SMPN 19, SMPN 18 dan lainnya yang dalam kodisi sama rusak beratnya.

“Tentu saja dengan anggaran yang ada kita berusaha memperbaiki semua tersebut walaupun hanya bisa secara bertahap karena tidak dimungkinkan langsung sekaligus tuntas, misalnya untuk SMPN 47, SMPN 38 dan SMPN 37. Untuk tahun ini kita fokus ke SMPN 29 dan 19, dan begitu juga seterusnya,” ujarnya.

Terkait dengan kondisi SMPN 18 yang rusak berat, kata Ramon Hosky memang demikian adanya. Ramon juga mengatakan, SMPN 18 dengan jumlah siswa 29 orang, yang terdiri dari 3 gedung yaitu gedung RKB, Administrasi dan Laboratorium IPA dengan 13 ruangan termasuk 4 WC, kondisi sekarang memang rusak berat terutama gedung administrasi dan RKB dan tetap dianggarkan dalam tahun berikutnya.

“Selain itu dinas juga meminta kepada semua sekolah untuk mengisi data dapodik sesuai dengan kondisi sebenarnya sekolah sehingga pihak dinas bisa membuat rencana dan target revitalisasi sarana dan prasarana sekolah secara lebih terarah.” Pungkasnya. (AS/TB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *