Profil Anggota DPRD Provinsi Sri Astuti, Pernah Jadi Guru Guru SD

Bengkulu, Tintabangsa.com – Inilah profil Sri Astuti, anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang ingin terus memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Sri Astuti mengatakan, walaupun dirinya baru menjabat 1 periode sebagai anggota DPRD Kota Bengkulu, dirinya sangat senang dapat melayani masyarakat Kota Bengkulu.

Menurutnya, sudah menjadi kepribadiannya senang melayani karena dirinya pernah menjadi seorang guru. “Jadi dari kecil itu, pengen jadi guru, melayani murid dan suka berbagi ilmu kepada siapa pun itu,” ujarnya.

Setelah lulus kuliah, akhirnya Sri Astuti mengejar mimpinya menjadi guru. Ia menceritakan, pada tahun 1995, ia terinspirasi dari sistem pendidikan di Sekolah Dasar Nurul Fikri di Jakarta.

Menurut Sri, sekolah tersebut telah meluluskan anak-anak dengan nilai rata-rata tertinggi se-Jabodetabek. “Dalam hati, saya langsung tertarik. Menurut saya, Islam itu betul-betul hebat. Karena Allah menganugerahkan ilmu yang sangat luar biasa,” katanya.

Ketika tamat kuliah pada tahun 1997, ia ditawarkan oleh yayasan Al-Fida Bengkulu untuk menjadi guru. “Waktu tamat PGSD, saya langsung jadi guru di Sekolah Dasar 01 Kota Bengkulu,” kenangnya.

Selanjutnya tahun 1998 akhir, saya coba ikut tes CPNS, kebetulan tes tersebut memang khusus untuk para tenaga guru di Kota Bengkulu.

Disamping itu, Sri Astuti tetap menjadi guru honorer di SD 01 Kota Bengkulu, ketika ia sedang mengikuti tes CPNS. Sri Astuti juga menjadi guru ngaji pada saat yang bersamaan. Singkat cerita, akhirnya Sri Astuti dinyatakan lulus CPNS pada tahun 1999.

Namun, ternyata Sri Astuti memilih tidak melanjutkannya dan lebih memilih mengejar mimpinya untuk mendirikan sekolah sendiri. “Ketika saya lulus CPNS, saya tetap beritikad untuk mendirikan sekolah islam di Bengkulu, dan Alhamdulillah sekarang sudah berdiri Sekolah Dasar IT Iqra,” ujarnya.

Ia mendirikan Sekolah Dasar IT Iqra bersama suaminya. Tidak lama setelah itu, Sri Astuti mulai mengenal dunia politik. Sri Astuti akhirnya juga bertekad untuk melayani lebih banyak orang dan tidak hanya anak-anak. “Dulu namanya itu Partai Keadilan, dan uniknya partai ini, karena ada bidang tersendiri yaitu bidang perempuan,” ujarnya.

Barulah pada tahun 1999, Partai Keadilan berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera hingga saat ini.

Sri Astuti kemudian menjadi ketua bidang perempuan yang sekarang berganti nama menjadi Bidang Perempuan Ketahanan dan Keluarga (BPKK). “Dari sanalah muncul keinginan, dan kenikmatan dalam berpartai, karena dapat langsung melayani masyarakat,” jelasnya.

Agenda-agenda yang diberikan juga seperti, memberikan konsultasi kepada para anak-anak, dan kepada para ibu-ibu. “Terutama kepada para ibu, karena persoalan mereka itu lebih besar. Maka mereka perlu untuk disupport, terlebih saya mempunyai jiwa untuk mengurusi hal-hal seperti itu,” lanjutnya.

Sri Astuti mengatakan, dirinya sangat tidak menyukai yang namanya bullying, dan memberi hukuman tidak pantas kepada anak-anak. Kini, Sri Astuti lebih dikenal sebagai anggota DPRD Kota Bengkulu yang getol memperjuangkan hak-hak perempuan. Meski demikian, Sri merasa dirinya bisa menjadi anggota legislatif karena ketetapan Allah.

“Walaupun pada saat itu, suara saya tidak terlalu banyak, kurang lebih 1000 suara pada saat itu, tetapi Allah takdirkan saya di PKS itu ranking 1 dari 8 calon,” ujarnya.

Biodata Sri Astuti

Nama : Sri Astuti

Partai : Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Dapil : Kota Bengkulu

Tempat Tanggal Lahir: Bengkulu, 6 Desember 1974

Alamat : Jalan Merawan 20 Sawah Lebar Kota Bengkulu

Agama : Islam

Riwayat Jabatan : Koordinator Bimbingan Konseling di Yayasan Al-Fida

Pendidikan

SD Negeri 8 Sungai Padu

SMP Negeri 13 Anggut Atas

SMA Negeri 4 Cendana

D2 PGSD Universitas Bengkulu

S1 PGSD Universitas Terbuka. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *