Cegah Stunting, Pemdes Marga Mulia Gelar Sosialisasi

Mukomuko, tintabangsa.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Marga Mulia, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, menggelar kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi Pencegahan Penanganan Stunting Tahun 2024, dan diikuti oleh Kader Posyandu dan PKK. Kegiatan ini, berlangsung di Gedung Serba Guna Desa setempat, Rabu (25/09/2024).

Untuk melancarkan kegiatan yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) tahun 2024 tersebut, Pemdes Marga Mulia, mendatangkan 2 narasumber yakni dr. Lusy Cristi dari Puskesmas Air Rami, kemudian Camat Air Rami, Samadi, S.Pd, diwakili Kasi Ekobang, M.Sidik, S.Sos.

Dalam kegiatan tersebut, dr. Lusy Cristi, menjelaskan, bahwa stunting
masih menjadi masalah serius yang di hadapi Indonesia sekarang g ini.
Lusy menjelaskan, berdasarkan data survey status gizi nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia diangka 21,6%. Jumlah ini menurun.dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 24,4%.

“Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% standard WHO di bawah 20%,” jelas dr. Lusy.

Lusy menerangkan, definisi Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak Balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan

Lebih jauh dijelaskan oleh dr. Lusy, stunting disebabkan beberapa hal diantaranya:

  1. Asupan gizi dan status Kesehatan kurang
  2. ketahanan pangan (ketersediaan,
    keterjangkauan dan akses pangan
    bergizi)
  3. lingkungan sosial (norma, makanan bayi dan anak, hygiene, pendidikan)
  4. lingkungan Kesehatan (akses, pelayanan kuratif dan preventif)
  5. lingkungan pemukiman (air, sanitasi)

Adapun beberapa hal yang dilakukan untuk pencegahan Stunting tersebut sebagai berikut:

  1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak masa kehamilan
  2. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
  3. Memberikan MPASI yang memenuhi gizi mikro dan makro
  4. Memantau tumbuh kembang anak, terutama tinggi dan berat badan
  5. Menjaga kebersihan lingkungan.

Menurut dr. Lusy, stunting bisa di intervensi dengan 10 cara sebagai berikut:

a. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah
b. Pemberian makanan tambahan ibu hamil
c. Pemenuhan gizi
d. Persalinan dengan dokter atau bidan ahli
e. IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
f. Berikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan
g. Berikan makanan pendamping ASI untuk bayi diatas 6 bulan hinggga 2 tahun
h. Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
i. Pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat
j. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat

“Akibat stunting, dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan
intelektual anak, serta berdampak pada kesehatan dan produktivitasnya, ” ujar dr. Lusy.

Sementara itu, M.Sidik, S.Sos, dalam sosialisasi tersebut menyampaikan, regulasinya kegiatan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

“Kegiatan yang kita laksanakan hari ini akan berdampak kepada generasi kita 20 tahun ke depan, oleh sebab itu kepada seluruh masyarakat terutama pada peserta sosialisasi yang hadir saat ini, agar benar memperhatikan dan menanyakan langsung jika ada yang kurang jelas kepada dr. Lusy dari Puskesmas Air Rami,” imbuh M.Sidik.

Disamping itu, Kades Marga Mulia, Ridwan Saragih, sendiri dalam sambutan sebelumnya pertama mengucapkan terimakasih atas kehadiran semua pihak yang ikut hadir dalam acara pelatihan dan sosialisasi pencegahan stunting tahun 2024 di Desa Marga Mulia.

Ridwan Saragih melanjutkan, bahwa kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi Pencegahan Penanganan stunting yang digelar merupakan prioritas utama desa berkoordinasi dengan dinas kesehatan bertujuan supaya stunting tidak ada di Desa Marga Mulya.

“Mari kita bekerjasama mendukung program pencegahan stunting di desa kita,” cetusnya. (ADV/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *