Bupati Mukomuko: Persediaan Obat di RSUD Mukomuko Membaik

Mukomuko, tintabangsa.com – Satu lagi, era pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko, Sapuan dan Wasri yang patut diapresiasi. Layanan ketersediaan obat bagi pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko, mulai membaik.

Hal itu setelah mencuatnya kasus dugaan korupsi di RSUD Mukomuko tahun anggaran 2016 hingga 2021 yang berdampak besar terhadap persediaan obat mengakibatkan banyak pasien berobat di RSUD Mukomuko mengeluh, karena tidak mendapatkan pelayanan maksimal dari ketersediaan obat.

Bahkan sempat jadi isu sunter, dampak dari minimnya ketersediaan obat ini, pasien BPJS harus terpaksa mengeluarkan uang untuk mendapatkan obat dengan cara membeli obat ke apotek.

Di masa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko, Sapuan dan Wasri, persoalan ini menjadi perhatian serius. Secara bertahap, persoalan ini pun berhasil terjawab. Kini, tiada lagi istilah pasien BPJS mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan obat dari luar tanggungan BPJS.

‘’Alhamdulillah, tahap demi tahap, keluhan masyarakat mengenai persediaan obat di RSUD Mukomuko menemukan solusi. Mulai saat ini, hingga ke depan, tiada lagi istilah pasien BPJS yang mengeluh mengeluarkan biaya lagi untuk mendapatkan obat. Secara teknisnya, tanya langsung ke manajemen RSUD,’’ kata Bupati Sapuan, di Mukomuko, Minggu, 22 September 2024.

Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi, SKM., M. Kes ketika dikonfirmasi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menemukan solusi terkait keluhan masyarakat, khususnya mengenai ketersediaan obat di RSUD.

Syafriadi, menyampaikan, untuk ketersediaan obat, selain di apotek RSUD pihaknya juga telah menjalin kerjasama pemenuhan kebutuhan obat dengan 3 apotek yang mudah dijangkau ketika dibutuhkan.

‘’Tiada lagi istilah keluhan soal ketersediaan obat. Bagi pasien BPJS, kalau tidak ada obat di apotek RSUD, bisa mengambil obat di 3 apotek yang telah menjalin kerjasama untuk penyediaan obat,’’ kata Syafriadi.

Bagi pasien BPJS, kata Syafriadi, untuk mendapatkan obat pada apotek yang telah menjalin kerjasama tersebut tidak perlu lagi mengeluarkan biaya apa pun.

‘’Cukup datang dengan membawa resep dokter, dan tak perlu bayar. Di apotek itu, pasien tinggal tunjukkan resep obat dan tidak perlu bayar,’’ ujarnya.

Ini merupakan upaya perbaikan layanan terhadap persediaan obat di RSUD Mukomuko, sekaligus menjawab keluhan masyarakat yang selama ini menumbuhkan kesan beli obat ke luar.

‘’Sekali lagi kami pastikan, bagi pasien BPJS tidak ada lagi istilah beli obat ke luar dengan biaya sendiri. Semuanya sudah ditanggung BPJS,’’ paparnya.

Di sisi lain, Syafriadi mengapresiasi kepedulian dan keseriusan Pemkab Mukomuko dalam hal ini Bupati Mukomuko terhadap peningkatan layanan pada RSUD Mukomuko.

‘’Saya salut dengan perjuangan pak bupati, yang begitu serius melakukan pembenahan terhadap rumah sakit ini,’’ demikian Syafriadi. ()

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *