Kakan Kemenag Asahan Beri Materi Moderasi Beragama di Matsama MAN Asahan

Asahan, BERITA, HEADLINE, SUMUT132 Dilihat

Asahan tintabangsa.com – Ka. Kankemenag (Kepala Kantor Kementerian Agama) Kabupaten Asahan Dr. H. Saripuddin Daulay. Beri Materi Moderasi Beragama Pada siswa Matsama MAN Asahan (15/07/2024).

Kakan Kemenag Asahan yang didampingi Ka. MAN Asahan Dra. Hj. Elda Ayumi, M.Si. dan Ka. Urusan Tata Usaha dan serta guru-guru MAN Asahan memamparkan tentang nilai-nilai moderasi beragama.

“moderasi beragama merupakan, sikap, cara pandang, cara berprilaku menjalankan agama dengan sifat tawassuth (tengah tengah) dan sifat toleransi yakni menghargai hak-hak orang lain”, jelas Saripuddin ketika memaparkan materi dihadapan peserta Matsama (Masa Ta’aruf Madrasah) MAN Asahan tahun pelajaran 2024/2025 yang berjumlah 279 orang di aula terbuka MAN Asahan.

Menurutnya moderasi atau wasathiyah (tengah-tengah) merupakan salah satu karakteristik Islam yang menonjol, yang juga sering disebut dengan tawazun yakni sikap pertengah dan sikap seimbang antara kiri dan kanan atau dua kutub yang berlawanan dan bertentangan dimana salah satunya tidak berpengaruh sendirian akan tetapi kutub lawannya pun tidak dinafikan dimana salah satu dari kedua kutub ini tidak disikapi dengan melibihi haknya ataupun melanggar dan mengzalimi yang lainnya.

“misal kita mengenal wasit di pertandingan sepakbola, dia tidak bisa berat sebelah atau memihak salah satu dari dua grup yang saling bertanding. Sikap seorang wasit harus jelas dan tegas pada setiap persoalan dalam permainan. Jika ada pelanggaran atau melewati batas dikeduanya atau salahsatunya maka wasit bertindak sesuai dengan ketetapan tidak boleh memihak sala satu”, jelas Saripuddin ketika memberikan contoh dengan apa yang baru saja dijelaskan.

Selain itu Saripuddin juga menjelaskan materi ini sangat penting karena dengan menguatkan moderasi beragama diharapkan para siswa dan lingkungan madrasah mampu membentengi diri dari faham ekstrimisme, radikalisme yang merupakan masalah besar bagi bangsa Indonesia saat ini.

Olehkarena itu Saripuddin juga mengajak kepada seluruh warga MAN Asahan baik Guru dan siswa untuk menghidupkan kembali budaya-budaya yang sesuai dengan Asahan misal senandung dan tari gubang.

Terakhir Kakan Kemenag Asahan menegaskan bahwa tidak ada siswa MAN Asahan yang terlibat dengan tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan bullying baik di lingkungan madrasah maupun di luar lingkungan madrasah dengan tetap menjaga akhlak dan karakter yang baik. (Sr/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *