Jaga Harga TBS Stabil Jelang Lebaran, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Siap Awasi Pengelolaan Kelapa Sawit

Bengkulu, Tintabangsa.com – Satgas Pengawasan Harga TBS Kelapa Sawit di Provinsi Bengkulu, yang terdiri dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Bengkulu, dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, terus mengintensifkan pengawasan di sejumlah pabrik pengolahan kelapa sawit. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menjelang perayaan Idul Fitri tahun ini.

Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora menegaskan, Satgas Pengawasan Harga TBS Kelapa Sawit secara rutin melakukan kunjungan ke sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu. “Kita terus pantau harga TBS kelapa sawit, jangan sampai ada PKS yang membeli TBS di bawah harga ketetapan Maret sebesar Rp 2.489,25 per kilogram,” ujar John, Selasa 19 Maret 2024.

Kegiatan pengawasan ini bertujuan untuk memastikan agar harga TBS kelapa sawit di Bengkulu tetap stabil menjelang perayaan Idul Fitri 1445 hijriah. Sehingga harga TBS tetap stabil dan tidak merugikan petani di daerah. “Selama ini harga TBS kelapa sawit cenderung menurun menjelang Lebaran Idul Fitri, makanya kita pastikan harga tersebut tidak mengalami penurunan yang berarti,” tuturnya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi, melalui Kepala Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Johan Syahmeri SP MP menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan ke beberapa PKS di Bengkulu, salah satunya PT Agrindo Indah Persada di Kabupaten Seluma. “Kami terus memantau aktivitas di sektor pengolahan kelapa sawit untuk memastikan bahwa proses pengolahan dan harga TBS kelapa sawit tetap berada dalam koridor yang ditetapkan,” ungkap Johan.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak para pelaku industri kelapa sawit untuk bersama-sama menjaga kestabilan harga dan kualitas produk. Mereka berharap agar seluruh elemen terlibat dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan adil bagi seluruh pihak.
“Kami minta pelaku industri kelapa sawit di Bengkulu agar bersama-sama menjaga kestabilan harga dan kualitas produk sehingga menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan adil bagi seluruh pihak,” kata Johan.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga terus mendorong inovasi dan peningkatan produktivitas dalam sektor kelapa sawit, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani serta menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit di wilayah Bengkulu.
“Kami juga mendorong perusahaan kelapa sawit di Bengkulu untuk melakukan inovasi agar pendapatan petani meningkat sekaligus menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit,” ujar Johan.

Di sisi lain, konsumen diharapkan juga turut mendukung upaya pemerintah dan para pelaku industri dalam menjaga stabilitas harga dengan tidak melakukan spekulasi atau penimbunan minyak goreng, yang dapat mengganggu keseimbangan pasar dan merugikan semua pihak terkait.
“Kami juga minta kepada konsumen agar menjaga stabilitas harga minyak goreng dengan tidak melakukan spekulasi atau penimbunan minyak goreng, yang dapat mengganggu keseimbangan pasar dan merugikan semua pihak terkait,” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *