Mukomuko, tintabangsa.com – Setelah 36 tahun dinantikan oleh masyarakat, ruas jalan Tanah Rekah – Setia Budi, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko akhirnya dihotmix.
Pembangunan Hotmix Ruas jalan Tanah Rekah- Setia Budi ini terpantau sedang dikerjakan saat awak media melintas lewat jalan Tanah Rekah- Setia Budi, pada Jum’at (29/12/2023).
Guna mengetahui informasi yang lebih jelas terkait proyek pembangunan jalan hotmix tersebut, awak media menemui beberapa tenaga kerja pada proyek jalan hotmix tersebut yang tengah beristirahat sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat diajak berbincang, salah satu dari tenaga kerja tersebut yang tidak disebut namanya menyampaikan, berdasarkan kontrak kerja, masa waktu pelaksanaan proyek jalan hotmix tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2023 dan pekerjaan yang belum selesai tinggal 300 meter.
Tenaga kerja proyek pengaspalan jalan tersebut kemudian menyampaikan, jika tidak ada kendala, pekerjaan yang masih tersisa sepanjang 300 meter itu dipastikan akan tuntas pada akhir masa kontrak 31 Desember 2023.
“Jika tidak ada kendala, mudah-mudahan pengaspalan akan tuntas dikerjakan dalam sehari atau 2 hari lagi,” jelas Tenga kerja proyek pengaspalan jalan hotmix tersebut.
Terpisah, Kepala Desa Setia Budi (SP 4), saat dikonfirmasi melalui hubungan seluler membenarkan masa kontrak kerja proyek pengaspalan jalan Tanah Rekah- Setia Budi akan berakhir 31 Desember 2023. Kata Kepala Desa Setia Budi, pihaknya optimis pengaspalan jalan akan selesai pada akhir masa kontrak.
Kades Setia Budi mengatakan, atas terwujudnya proyek pengaspalan jalan tersebut, pihaknya mengapresiasi dan berterimakasih yang sebesar -besarnya kepada pihak Pemerintah baik Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu maupun Pusat. Karena kata Kepala Desa Setia Budi, pembangunan pengaspalan ruas jalan Tanah Rekah – Setia Budi dengan panjang mencapai 17 kilo meter ini sudah dinanti-nantikan masyarakat selama puluhan tahun.

“Kami Pemerintah Desa dan masyarakat Setia Budi sangat berterimakasih kepada, Bupati Mukomuko, Gubernur Bengkulu dan Presiden. Karena baru kali inilah kami mendapatkan pembangunan pengaspalan dengan anggaran yang cukup besar dari Pemerintah,” ujar Kepala Desa Setia Budi.
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Setia Budi juga menyampaikan, masalah yang paling krusial di masyarakat selama ini adalah pembangunan jalan itu.
“Karena selama ini bisa dikatakan kami belum punya jalan dan masih menumpang ke jalan Perusahaan PT. Agromuko. Itu harapan masyarakat selama 36 tahun. Artinya, ucapan rasa terimakasih itu sangat pantas untuk diungkapkan,” lanjut Kepala Desa Setia Budi.
Selain kepada pihak pemerintah, Kepala Desa Setia Budi juga mengapresiasi dan berterimakasih kepada pihak kontraktor selaku pelaksana dan penanggungjawab proyek pengaspalan jalan Tanah Rekah- Setia Budi tersebut atas kesediaannya untuk mengerjakan proyek pengaspalan jalan itu.
“Meskipun pekerjaan pengaspalan belum tuntas secara keseluruhan, namun saya tetap mengapresiasi pihak kontraktor. Karena dengan waktu yang terbatas ini, pengaspalan bisa hampir tuntas, kita optimis akan selesai hingga 31 Desember 2023 nanti. Kalau untuk kontraktornya, kemarin itu banyak pihak menyampaikan, untung saja Kwatono selaku pimpinan perusahaan itu mau mengerjakan proyek pengaspalan ini, kalau tidak pengaspalan bisa gagal. Sebab dengan waktu kerja yang terbatas, banyak perusahaan yang tidak sanggup. Dan ini juga merupakan kebanggaan bagi kami. Sebab, seandainya kemarin pimpinan kontraktor menyatakan tidak sanggup, maka besar kemungkinan pembangunan pengaspalan jalan itu batal,” kata Kepala Desa Setia Budi lagi.
Selain karena sanggup melaksanakan proyek jalan hotmix, Kepala Desa juga mengapresiasi pihak kontraktor karena koordinasinya selalu baik dengan warga dan tenaga kerja untuk pekerjaan yang sifatnya diluar tenaga ahli pengaspalan mereka rata-rata memakai tenaga lokal seperti tenaga kerja untuk pekerjaan pelapis tebing dan menyerak koral.
“Yang jelas kami mengapresiasi kepada semua pihak baik Bupati, Gubernur dan Presiden. Selain itu, kita dari Pemerintah juga mengapresiasi terhadap masyarakat, baik tokoh masyarakat dan tokoh pemuda karena bersama-sama memberi support sehingga yang kita diharapkan selama ini bisa terwujud,” kata Kepala Desa Setia Budi.
Kepala Desa Setia Budi juga mengakui sering turun ke lokasi pengaspalan jalan sehingga mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan dan kondisi jalan yang akan dikerjakan.
“Saya sendiri sering ke lokasi jadi memang seyogyanya paling tidak 6 sampai 7 bulan baru bisa maksimal. Dengan kondisi jalan yang memang tanah gambut selama ini jarang dilewati, sama saja dengan buka badan jalan bar. Tapi seandainya tidak ada tanah gambut saya yakin proyek itu sudah selesai karena siang malam mereka juga kerja.” Pungkas Kepala Desa Setia Budi. (AS/TB)