Bangunan TPT Preservasi Jalan Hilimbawadesolo-Ombolata Idanoi Di Duga Milik Oknum DPRD

Gunungsitoli, Tintabangsa.com – Pekerjaan paket Preservasi jalan Hilimbawadesolo menuju Ombolata Idanoi, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli menjadi sorotan masyarakat setempat karena kondisinya sudah sangat memperihatin, meski proyek tersebut sementara proses pengerjaan.

Paket pekerjaan itu dengan memiliki nilai kontrak kurang lebih Rp16 miliar dengan sumber dana APBN Tahun Anggaran 2023 dari Kementerian PUPR Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara melalui Satker Pelaksanaan Jalan Wilayah III Provinsi Sumatera.

Berdasarkan hasil pantauan beberapa media dilokasi dan Pekerjaan paket tersebut dikerjakan oleh PT. Karunia Sejahtera Sejati, tampak sejumlah item kegiatan pembangunan yang dikerjakan diduga tidak sesuai petunjuk teknis, Selasa (28/11/2023).

Bangunan pendukung seperti Tembok Penahan Tanah (TPT), konon kabarnya di duga milik oknum anggota DPRD Kota Gunungsitoli. Dugaan anggota Dewan yang bermain proyek itu disampaikan beberapa warga setempat dan diakui oleh pihak rekanan bernama Mahmud.

Salah seorang warga Desa Awa’ai yang tidak mau disebut namanya sangat menyesali bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang dikerjakan oleh salah seorang oknum DPRD Kota Gunungsitoli dan terlihat dikerjakan asal jadi atau tidak sesuai dengan bestek yang seharusnya.

“Saya bersama warga lainnya sangat menyesal, baiknya oknum dewan tersebut sebenarnya juga ikut mengawasi memberikan saran dan masukan kepada rekanan dalam pembangunan dan ini malah sebaliknya menghancurkan yang dikerjakannya juga dan hal ini akibat lemahnya sistem pengawasan dari Instansi terkait, ” cetusnya.

Bukan hanya itu, Warga setempat juga mengungkapkan bahwa pembangunan Pengaspalan Jalan Hotmix ini sangat disesalkan sekali, dikarenakan kurang memadai atau sangat tipis tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga setelah beberapa hari sudah diaspal sudah pada rusak, berlobang dan begelembung.

“Kami sebagai warga disini sangat merasa kecewa dan dirugikan oleh pihak kontraktor karena awalnya kami sangat berterimakasih adanya Pembangunan ini yang bisa merubah nasib kami dalam transportasi yang selama ini sangat kami rindukan dan butuhkan, tetapi pada akhirnya kami melihat pihak rekanan yang merasa senang dengan meraut keutungan begitu besar, ” pungkasnya.

Ditempat terpisah, Pihak Rekanan Mahmud saat dikonfirmasi dikutip dari beberapa media online bahwa terkait pekerjaan bangunan pendukung seperti Tembok Penahan Tanah (TPT) yang diduga dikerjakan asal jadi sehingga kualitasnya diragukan.

“Pekerjaan Bangunan TPT itu bukan kita yang kerjakan tapi dikerjakan oleh salah satu anggota DPRD Kota Gunungsitoli bernama Yunius Larosa dan bisa langsung ditanya ke beliau saja, “Ujar Mahmud.

Diterangkannya, pekerjaan pengaspalan hotmix saat ini masih proses pengerjaan atau masih belum selesai dan anggarannya dari APBN. “Masih belum selesai kita kerjakan, memang betul ada yang sudah rusak dan akan kita bongkar kembali, “Katanya.

Selanjutnya, terkait pembangunan TPT yang di informasikan warga itu beberapa awak media mencoba mendatangi Kantor DPRD Kota Gunungsitoli tapi disayangkan oknum yang bersangkutan belum bisa ditemui karena berada diluar. Kemudian, dikonfirmasi melalui Chat WhatsApp namun ianya menanggapi dengan singkat.

“Itu tidak benar dan saya sudah hubungi mahmud, Katanya dia tidak pernah memberi pernyataan dimaksud, “tanggapan Yunius dengan singkat. (YL/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *