Berjiwa Besar, Bupati Mukomuko Sampaikan Permohonan Maaf

Mukomuko, tintabangsa.com – Sikap atau perilaku bersedia meminta maaf dan memaafkan atas kesalahan yang terjadi merupakan salah satu sikap terpuji dan berjiwa besar layak untuk dicontoh.

Ungkapan ini identik dengan sikap yang ditunjukkan oleh Bupati Mukomuko, H. Sapuan, yang meminta maaf ke media khususnya media online di Kabupaten Mukomuko, Jum’at (08/09/2023).

Diketahui, permohonan maaf tersebut disampaikan oleh Sapuan setelah ketua organisasi SMSI Kabupaten Mukomuko, Weri Tri Kusuma Ria, SH, MH menyatakan keberatan dan Meminta klarifikasi atas kesalahan menyebut nama media online saat menyampaikan kata sambutan dalam acara pembentukan Rumah Kebangsaan yang digagas Polres Mukomuko, Kamis (07/09/2023).

“Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, saya mohon maaf atas kesalahan kata atau ucapan dalam sambutan saat acara pembentukan rumah kebangsaan kemarin,” kata Bupati Mukomuko.

“Maksud saya sebenarnya media sosial (Medsos) tapi saya sebut media online. Saya juga kaget dan saya tanya dengan protokoler. Itu murni salah sebut. Salah ucap,” terang Bupati Mukomuko.

Sapuan ,menyampaikan, konsep dan tujuan pembentukan Rumah Kebangsaan itu adalah pemersatu agar tidak terjadi perpecahan atau perselisihan antara sama lain akibat tindakan masyarakat di dunia maya.

“Konsep rumah kebangsaan ini kan pemersatu, maksudnya jangan sampai terpecah belah. Nah, saya memberikan contoh, bahwasanya, saat ini banyak orang mengeluarkan gagasan atau uneg – unegnya di media sosial. Tetapi yang ke sebut dengan saya malah media online, padahal tujuan sebenarnya adalah media sosial,”jelas Sapuan.

Sapuan menyarankan, kepada pengguna media sosial kalau mau curhat sebaiknya jangan mendahulukan tangan ketimbang pikiran padahal yang disampaikan di media sosial itu berupa saran atau gagasan.

“Saya sangat mengapresiasi wadah rumah kebangsaan yang digagas Kepolisian ini, ayo kita berdialog dan berdiskusi,” ujarnya.

Bupati Mukomuko menegaskan, pihaknya bukan anti kritik tetapi justru menganggap bahwa keberadaan media online sangat mendukung proses pembangunan daerah, khususnya wilayah yang tidak terjangkau.

“Salah satu contoh, pengajuan pembangun Rumah Sakit Pratama di Desa Air Buluh, untuk memperkuat argumentasi di pusat, kami menggunakan kliping – kliping media online maupun cetak dan alhamdulillah sekarang dalam proses pembangunan. Dan alhamdulillah, sekarang penyandang cacat juga sudah dibantu kursi roda, itu berkat adanya berita di media online. Jadi nggak mungkin saya menjastis buruk media online, wartawan juga adalah teman saya,” kata Sapuan.

Sementara itu, Ketua SMSI Kabupaten Mukomuko, Weri Tri Kusuma Ria, SH, MH menyambut baik atas klarifikasi Bupati Mukomuko. Kata Weri, dengan adanya klarifikasi itu, maka SMSI Mukomuko resmi batal melaporkan Bupati ke Polisi.

“Perlu sama-sama kita ketahui, tujuan klarifikasi ini adalah untuk memperoleh penjelasan dan penjernihan terhadap suatu persoalan. Alhamdulillah setelah duduk bersama, kita mendapat kejelasan hingga permasalahannya menjadi jernih,” kata Ketua SMSI Mukomuko

Ketua SMSI Mukomuko memperjelas, maksud Bupati dalam sambutannya kemarin bukan Media Online tapi Media Sosial mudah-mudahan tidak terulang kembal.

Kata Weri, upaya meminta klarifikasi dari Bupati Mukomuko, merupakan keputusan organisasi SMSI Kabupaten Mukomuko.

“Ini merupakan keputusan organisasi dengan pertimbangan, jika tidak mendapat kejelasan, dikuatirkan akan berdampak buruk pada para wartawan khususnya dari media online. Iya, organisasi wartawan yang ada di Kabupaten Mukomuko juga hadir dalam acara klarifikasi tadi.” Tutup Ketua SMSI Mukomuko. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *