Blitar, tinabangsa.com — Pemerintah Kabupaten Blitar terima Kunjungan Kerja dari Direktur USAID Indonesia untuk pertama kalinya di Kabupaten Blitar dalam rangka kunjungan kerja (kunker) ini diterima langsung oleh Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah di Pendopo Agung Ronggo Hadi Negoro Jl.Semeru Kota Blitar, Jum’at (16/62023).
Hadir dalam acara ini, Bupati Blitar, tim USAID Jakarta dan Jawa Timur, asisten perekonomian dan pembangunan, Kepala Bapeda, kepala OPD terkait, Kepala Pengadilan Agama Blitar, Kepala Kantor Kementerian Agama Blitar, Ketua TP PKK Kabupaten Blitar, Fontier dari Amerika, Ketua FKUB, ketua organisasi kemasyarakatan IPPNU, ketua Muslimat dan Ketua Fatayat.

Bupati Blitar Rini Syarifah dalam sambutannya mengatakan, maksud dan tujuan kunjungan dari USAID itu dalam rangka USAID Mission Director. Selain itu juga digelar Lokakarya Penyampaian Hasil Audit Sosial Perkawinan Anak di Kabupaten Blitar.
“Langkah strategis terus dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk menghentikan perkawinan pada anak di Bumi Penataran. Salah satunya dengan menggandeng United States Agency for International Development (USAID).”Kata Bupati Blitar.
Kami mengapresiasi kehadiran Direktur USAID Indonesia Mr. Jeffery Cohen di Kabupaten Blitar semoga apa yang menjadi kerjasama ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan,” katanya.
“Program penanganan stunting dan pencegahan perkawinan anak adalah salah satu program prioritas kerjasama dengan USAID telah berhasil merumuskan dan melakukan skenario untuk mengatasi stunting dan pernikahan anak, yaitu pertama lokakarya terkait kondisi pernikahan usia anak, yang kedua lokakarya penguatan pelaksanaan strategi penanganan stunting, yang ketiga lokakarya penguatan pelaksanaan strategi pencegahan pernikahan usia anak, keempat asistensi teknis kompetensi perencanaan dan penganggaran terkait penurunan stunting dan pencegahan perkawinan anak, yang kelima penguatan peran dan kontribusi forum anak karang taruna, pusat informasi dan konseling remaja di tingkat desa dan sekolah dan dinas terkait yaitu P3AKKB,” ungkapnya.
“Setelah disampaikan Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Usia Anak di Kabupaten Blitar, semoga di Kabupaten Blitar bisa dicegah sejak dini terkait pernikahan anak,” tegasnya.
Hj.Rini Sarifah Bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar ini berharap, kerjasama antara Pemkab Blitar dan USAID bisa mencegah pernikahan pada anak sejak dini. Apalagi kasusnya marak terjadi di kabupaten Blitar.
Sebelumnya, dari data yang dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Blitar mencatat, sejak Januari hingga Mei 2023 sebanyak 108 anak meminta rekomendasi menikah. Semuanya juga putus sekolah.
Sementara untuk rinciannya, sebanyak 40 anak dengan status pendidikan SD, 66 anak SMP dan dua anak SMA. Sedangkan rentang usia mereka antara 12 sampai 16 tahun.
Sebagai bentuk kesungguhan dalam merawat warisan USAID, kami telah mereflikasi sebanyak 6 program, replikasi pertama bernama Abang Wira atau audisi pengembangan wirausaha pada Dinas koperasi dan usaha mikro dan selanjutnya ada adiwira, serta pak Camat PMI, atau pelatihan kewirausahaan bagi calon dan mantan pekerja migran Indonesia pada dinas tenaga kerja arti Marco atau audisi marketing online arti informal atau audisi pedagang informal dan arti ekspor audisi dan inkubasi ekspor pada dinas perdagangan dan perindustrian,” sambung Bupati Blitar yang sering disapa Mak Rini.(Bas)