Ormas Solidmu soroti keberadaan perusahaan perkebunan!!!

Tintabangsa.com — Ahir-akhir ini, sekelompok aktivis pemuda, mahasiswa dan petani di beberapa wilayah Kabupaten Mukomuko bersepakat membentuk sebuah organisasi pergerakan yang diberi nama Solidaritas Pemuda dan Petani Mukomuko atau (Solidmu).

Hal ini diungkapkan oleh ketua Organisasi Solidmu Kabupaten Mukomuko, Salman Alfaris,kepada awak media tintabangsa com, Minggu (4/6/2023).

Menurut Salman Alfaris, organisasi Solidmu yang memiliki sekretariat sementara di Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit Kabupaten Mukomuko saat ini, terbentuk dengan dilatarbelakangi beberapa hal diantaranya, merespon semakin terbatasnya tanah sebagai alat produksi bagi petani, sehingga banyak petani yang tidak memiliki tanah, bahkan justru bekerja menjadi buruh tani.

“Pada satu sisi, pemandangan kontras terjadi di depan mata masyarakat Kabupaten Mukomuko bahwa mayoritas keberadaan tanah perkebunan dikuasai oleh perusahaan perusahaan modal asing luar negeri maupun pemodal dalam negeri secara besar besaran dan perusahaan swasta ini secara terus menerus melakukan ekspansi perluasan lahan,” terang Salman.

Situasi ini kata Salman, menjadi ancaman tersendiri bagi petani, oleh karena generasi penerus ke depan dapat dipastikan akan kesulitan untuk bertahan hidup atau hidup sejahtera karena terancam tidak memiliki tanah sebagai alat produksi.

“Hal ini diduga sama sekali tidak menjadi perhatian serius oleh pemerintah, makanya kami akan melakukan kajian kajian atas persoalan ini. Persoalan muncul lagi dipermukaan, yakni watak kapitalis perusahaan perkebunan ini mulai terlihat nyata, misalnya PT. Agromuko yang menguasai lahan paling luas dengan segala persoalan yang menyelimutinya, juga tidak sepenuhnya peduli dengan masyarakat desa – desa penyangga, para pimpinan tinggi perusahaan tersebut terkesan eksklusif menutup diri dan masih banyak persoalan lainnya yang akan kami bongkar secara perlahan,” sebut Salman.

Salman Alfaris yang didampingi Heri Susanto, SH, selaku sekretaris juga kepada awak media mengatakan, bahwa perusahaan perusahaan swasta yang menguasai lahan luas tapi tidak memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar itu tujuan dan beberapa agenda besar yang sedang dirancang.

“Intinya kami tegaskan, bahwa tanah untuk rakyat sebagai alat produksi karena undang undang sudah menyebutkan bahwa tanah untuk kemakmuran rakyat, bukan justru tanah untuk kemakmuran kapitalis perkebunan swasta.

Salman Alfaris pun mengatakan, menjadi momentum bersejarah karena terbentuknya Solidaritas Pemuda dan Petani Mukomuko ini bertepatan dengan Hari Lahirnya Pancasila.

“Di sisi lain, kita juga akan menegaskan bagi pelaku usaha ini, terkait Perda pemberdayaan tenaga kerja lokal berlaku atau tidak diperusahaan PT. agromuko dan perusahaan lainnya.” Pungkas Salman Alfaris. (AS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *