Ratusan Hektare Lahan Pertanian Sawah di Kecamatan Ipuh Terancam Alih Fungsi

Mukomuko, tintabangsa.com, — Para petani padi sawah di Kecamatan Ipuh mengeluh, 100 hektare lebih lahan pertanian padi sawah milik mereka, hanya bisa panen sekali dalam setahun.

Pasalnya, ratusan lahan pertanian sawah milik petani tersebut, sejak dibuka puluhan tahun lalu, tetapi hingga kini pengairannya masih mengandalkan air hujan.

Hal ini, disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ipuh, Selamat Silahudin, S.P. kepada wartawan, Jum’at (17/3/2023).

Selamat Silahudin, S.P. mengatakan, akibat tidak adanya ketersediaan sumber air untuk mengairi lahan persawahan padi para petani di Kecamatan Ipuh ini, hanya dapat menikmati hasil panen padi sawah miliknya sekali dalam setahun.

“Akibat tidak tersedianya pasokan air, bisa jadi lama kelamaan petani di Kecamatan Ipuh ini, akan mengalih fungsikan lahan sawah mereka menjadi perkebunan sawit,” ungkap Selamat Silahudin, S.P.

Selamat Silahudin, S.P, menyebut, dari 278 hektare lahan sawah padi yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Ipuh, hanya ada seluas 60 hektar yang teraliri aliran irigasi yakni di Desa Semundam, Kecamatan Ipuh.

“Artinya dari seluas 278 hektare lahan sawah yang ada di Kecamatan Ipuh, sekitar 190 hektar diantara masih tadah hujan, terimbas ketika musim kemarau. Lahan tersebut berada di Desa Pasar Baru, Pasar Ipuh, Tanjung Harapan, Medan Jaya, Pulau Makmur, dan Pulau Payung, Kecamatan Ipuh,” ungkap Kepala BPP Kecamatan Ipuh.

Selamat Silahudin, S.P. mengungkapkan, terkait hal tersebut, pihaknya dari BPP Kecamatan Ipuh, telah beberapa kali mengajukan untuk pembangunan sarana sumber air seperti embung dan sumur bor ke Pemda, tapi belum terealisasi hingga saat ini.

Pada waktu yang sama, Kepala Desa Pasar Baru, Kecamatan Ipuh, Surahmin, S.IP, saat dikonfirmasi awak media ini, membenarkan jika lahan persawahan di Desanya sejak dibuka puluhan tahun lalu, hingga kini belum memiliki aliran irigasi, sehingga petani padi sawah di desanya hanya bisa panen padi sekali dalam satu tahun.

“Iya benar, hingga saat ini, petani di Desa Pasar Baru ini, hanya bisa menikmati panen padi sawah sekali dalam setahun, karena pengairan lahan sawah masih mengandalkan air hujan” jelas Surahmin.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, M.Rizon, S. Hut, M. Si, saat diminta tanggapannya terkait hal itu, mengatakan, sebagai leding sektor pertanian tentu sangat mendukung jika dibangun embung sebagai penampung Air untuk sumber air dalam pengelolaan lahan sawah di Kecamatan Ipuh.

“Tentu sangat bermanfaat baik untuk cadangan air di musim kemarau maupun untuk sektor perikanan,” kata M.Rizon.

M.Rizon, S.Hut, M.Si. mengatakan, terkait permintaan petani di Kecamatan Ipuh, pihaknya, akan mencoba usulkan baik melalui Kementerian PUPR maupun Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal tersebut nanti, akan kita coba usulkan baik melalui kementerian PUPR maupun Kementan atau kementerian terkait.

“Termasuk akan kita coba kaji untuk menjadi salah satu program dalam RKPD 2024 tentunya, hasil Musrenbangdes dan Musrenbang Cam,” jelas M.Rizon.

“Tentu akan kita agendakan juga untuk meninjau mengkaji apa – apa yang bisa kita perbuat untuk masyarakat khususnya petani.”Pungkas M.Rizon.(AS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *