Sudah Seminggu Kasus Pembunuhan misterius Simaembowo Laia Belum Terungkap, Keluarga Korban Meminta Agar Polisi Cepat Mengungkap Pelaku Pembunuhan

BERITA, HEADLINE, HUKRIM, Nias, POLRI1959 Dilihat

Nias Selatan, tintabangsa.com, -Pengungkapan kasus pembunuhan sadis terhadap seorang wanita bernama Simaembowo Laia (60) di Dusun IV, Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara masih misterius.

Hal ini diungkapkan, Haogosokhi Laia yang merupakan salah satu pihak keluarga korban kepada wartawan. Sabtu (25/02/2023).

Dijelaskannya, sudah seminggu kasus pembunuhan terhadap seorang Simaembowo Laia (60) hingga kini masih belum terungkap. Dengan peristiwa ini, pihak keluarga sangat menantikan kasus ini dapat secepatnya terungkap siapa sosok yang keji menghabisi nyawa korban.

“Memang pihak kepolisian sudah ada puluhan saksi yang sudah dimintai keterangan. Namun, belum menunjukkan siapa oknum pelaku pembunuhan sadis tersebut, “Jelas Haogosokhi.

Dibeberkan Haogosokhi, Korban sempat dilihat Menurut pengakuan Ama Ama Feda Hulu dan didepan korban bernama Atobali Hulu alias Ama Yulima. Sementara, dibelakang korban yakni Yanufati Hulu alias Ama Roni dengan bersama dua orang anaknya bernama Roni dan Diski.

“Saat itu mereka searah berjalan kaki menuju ladang dan itulah terakhir dilihat korban, “Bebernya.

Ia menerangkan bahwa selama ini korban memang tidak memiliki masalah dengan siapa pun. Hanya saja, suami dari korban mempunyai riwayat permasalahan sebelumnya terkait perbatasan lahan.

“Suami korban kurang lebih satu tahun sempat ada permasalahan perbatasan lahan dilokasi penemuan jasad korban namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan, “terangnya.

Selain itu, suami korban pernah juga menjadi saksi di salah satu pertapakan lahan yang sedang dipermasalahkan oleh kedua belah pihak dan sampai saat ini masalah tersebut belum tuntas.

“Kakek saya ini menjadi saksi dan menyaksikan bahwa pertapakan lahan itu milik si A bukan milik si B. Namun, sampai sekarang si B masih menguasai milik si A itu sehingga permasalahan itu belum tuntas sampai sekarang, “Tegasnya.

Lebih lanjut, Haogosokhi menerangkan bahwa dirinya bersama keluarga mendapatkan belum pulangnya Simaembowo Laia (Korban) dikebun atas informasi dari suami korban saat datang kerumah sekira jam 19.00 Wib bukan jam 16.00 Wib sesuai informasi yang sudah beredar.

“Saat kami mencari, pertama sekali Ama Yulima Hulu menemukan keranjang milik korban dan tak lama kemudian saya melihat jasad korban dengan kondisi terlentang di perladangan milik korban sendiri tanpa adanya kepala serta tidak menemukan bercak darah dan juga ditemukan kerudung milik korban pada Sabtu (18/2/2023) sekira pukul 20.00 WIB, “tuturnya.

Sedangkan, Keesokan harinya polisi dan warga kembali mendatangi lokasi kejadian dan menemukan potongan kepala korban tak jauh dari lokasi pertama ditemukannya jenazah korban dan juga menemukan beberapa alat bukti lainnya sehingga digemparkan dengan kisah pembunuhan sadis yang paling kejam.

Menurut Pihak keluarga Korban, menduga korban dibunuh tidak dilokasi penemuan jasad. Namun di lokasi lain. “Jasad korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.M Thomsen Nias untuk dilakukan autopsi tetapi hasil masih belum diketahui, “Ujarnya.

Sementara, Talihuko Hulu (80) suami korban kondisi sampai saat ini kurang sehat dan sangat trauma serta menyimpan misteri karena saat ditemukan jasad Korban dengan kondisi terlentang tanpa adanya kepala (dipenggal).

“Perlakuan sadis sama istri saya masih trauma jika saya ingat karena lehernya sudah dipenggal, “Singkat Talihuko Hulu sambil terharu dan menangis. (YL/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *