Nias, tintabangsa.com, -Pemerintah Kabupaten Nias melalui Inspektorat telah menindaklanjuti laporan Warga Desa Hilihao Cugala, Kecamatan Bawalato atas adanya dugaan Korupsi terhadap pengadaan bibit pinang batara yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2022.
Inspektur Inspekorat Kabupaten Nias, Andhika P. Laoly, SSTP, M.Si menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim auditor dilapangan dan berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) mendapatkan temuan penyimpangan anggaran.
“Dari hasil audit ada temuan berupa selisih anggaran sebesar 12 Juta rupiah dan itupun pihak pemerintah desa telah mengembalikan di Kas Keuangan Desa, “Ungkap Andhika saat ditemui diruang kerjanya. Kamis (23/02/2023).
Andhika menuturkan bahwa ada beberapa rekomendasi yang telah disampaikan kepada pihak kecamatan dan salah satunya dalam memfasilitasi pemerintah Desa Hilihao Cugala agar segera mengadakan musyawarah bersama masyarakat terkaitnya sisa bibit pinang batara yang masih belum terealisasi kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Memang ada sebanyak 34 KPM lagi yang belum tersalurkan dan sampai saat ini masih belum kita terima hasil berita acara musyawarah itu, “Tuturnya.
Lebih lanjut, Andhika mengungkapkan bahwa hasil dari pemeriksaan audit ini akan dilimpahkan kepada aparat kepolisian sesuai surat permintaan dari Unit Tipikor Polres Nias yang disampaikan Kepada Inspektorat.
“Kita hanya sebagai pembinaan dan pengawasan dalam menyelamatkan uang negara dan jika oknum pelaku ditetapkan sebagai tindak pidana korupsi karena sudah ada temuan, itu ranah penegak hukum, “Pungkas Andhika.
Diketahui sebelumnya Kapolres Nias Melalui Humas Aiptu Yadsen F. Hulu saat dikonfirmasi membenarkan bahwa laporan warga Desa Hilihao Cugala masih proses penyelidikan.
“Penanganannya telah mengirimkan surat permintaan keterangan kepada pelapor, telah melakukan klarifikasi kepada terlapor dan telah menyurati Inspektorat Kabupaten Nias untuk permintaan audit, “Singkatnya. (YL/TB)
