Bengkulu, Tintabangsa.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi, Senin, 11 April 2022. Dengan tuntutan utama menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Aksi demonstrasi yang hampir terjadi di setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali Provinsi Bengkulu ini berjalan lancar dan kondusif. Di Bengkulu, aksi mahasiswa digelar di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Setidaknya ada tiga tuntutan utama mahasiswa, yakni mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024, dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Kemudian menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mendesak pemerintah untuk menciptakan kestabilan harga bahan pokok.
Kendati dikepung mahasiswa dari berbagai kampus, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ihsan Fajri, Wakil Ketua I Samsu Amanah, Wakil Ketua II Suharto, dan Wakil Ketua III Erna Sari Dewi bersama sejumlah anggota dewan provinsi lainnya tetap menyambangi kerumunan mahasiswa.
Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu mengapresiasi aksi tersebut dan menerima apa yang menjadi aspirasi ataupun tuntutan mahasiswa untuk kemudian disampaikan ke pemerintah, baik pusat maupun daerah. Termasuk terkait wacana penundaan pemilu atau masa jabatan presiden yang ditambah.
“DPRD Provinsi Bengkulu mendesak Presiden Jokowi agar menyatakan sikap menolak wacana penundaan Pemilu 2024 atau penambahan masa jabatan tiga periode,” tegas Suharto mewakili perwakilan rakyat.
Desakan yang sama juga disampaikan agar pemerintah pusat dan daerah segera menyelesaikan konflik agragia, menstabilkan harga bahan pokok serta menjamin ketersediaannya, serta mendesak Pemprov Bengkulu untuk mencabut SK Gubernur terkait Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang mengalami kenaikan menjadi 10 persen. (TB/Adv)